Invasi Rusia ke Ukraina Berdampak pada Industri Musik Dunia

3 min read

Invasi Rusia ke Ukraina yang terjadi pada akhir Januari 2023 telah menimbulkan krisis politik dan militer global. Tidak hanya berpengaruh pada hubungan diplomatik, perdagangan, dan keamanan antara negara-negara, invasi ini juga berdampak pada industri musik dunia.

Beberapa musisi dan grup band terkenal telah membatalkan konser mereka yang dijadwalkan di Rusia atau negara-negara tetangganya. Alasan utama mereka adalah untuk menghindari risiko keamanan dan menunjukkan solidaritas dengan rakyat Ukraina yang menjadi korban agresi Rusia.

Salah satu grup band yang membatalkan konsernya di Rusia adalah Green Day, yang legendaris dengan lagu-lagu seperti “Wake Me Up When September Ends” dan “American Idiot”. Green Day seharusnya tampil di Stadion Spartak, Moskow pada 29 Mei 2023, tetapi mereka mengumumkan pembatalannya melalui Instagram Story resmi mereka.

“Dengan berat hati kami harus membatalkan konser kami di Stadion Spartak Moskow karena beberapa kejadian tahun ini,” kata Green Day dalam sebuah pernyataan. “Kami tahu momen ini bukan tentang konser stadion rock. Lebih dari itu,” tambah mereka.

Green Day juga menyatakan bahwa mereka akan kembali ke Rusia di masa depan jika situasinya sudah membaik. “Tapi kami juga tahu bahwa rock and roll itu selamanya dan kami merasa yakin akan ada waktu dan tempat untuk kami kembali di masa depan. Jaga keselamatan kalian,” ujar mereka.

Selain Green Day, artis pop AJR juga membatalkan live concert nya yang dijadwalkan pada Oktober 2023 di Moskow, rusia. AJR bahkan menyatakan dukungannya secara terbuka kepada Ukraina dan mengecam perilaku kriminal dan tidak beralasan dari Rusia.

“Terima kasih  para Fans Rusia karena berbicara menentang kejahatan negara mereka dan perilaku  di luar logika mereka. Hati kami bersama rakyat Ukraina. Berbagi informasi yang akurat adalah yang terbaik untuk saat ini,” tulis AJR di Twitternya.

Dialog Rusia ke Ukraina di Arab Berharap Bisa Meredakan Ketegangan

Rusia ke Ukraina
Rusia ke Ukraina

Sementara itu, upaya diplomasi untuk mengakhiri konflik antara Rusia ke Ukraina terus dilakukan oleh berbagai negara. Salah satu negara yang berperan aktif adalah Saudi Arabia, yang menjadi tuan rumah dialog antara kedua negara pada 5 Maret 2023.

Dialog ini dihadiri oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Raja Saudi Arabia Salman bin Abdulaziz Al Saud, dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken. Dialog ini bertujuan untuk mencari solusi damai dan menghentikan eskalasi kekerasan di perbatasan Rusia-Ukraina.

Menurut sumber C-ES News yang dekat dengan dialog, kedua belah pihak menyampaikan tuntutan dan kepentingan mereka secara terbuka dan jujur. Rusia menekankan bahwa mereka tidak ingin menginvasi Ukraina, tetapi hanya ingin melindungi hak-hak warga Rusia yang tinggal di wilayah-wilayah yang diduduki oleh separatis pro-Rusia seperti Donbass dan Krimea.

Ukraina menolak klaim Rusia tersebut dan menuduh Rusia melakukan agresi militer dan pelanggaran hak asasi manusia. Ukraina juga menuntut agar Rusia menghormati kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina, serta menarik pasukan dan senjata mereka dari perbatasan.

Saudi Arabia dan Amerika Serikat berperan sebagai mediator dan fasilitator dalam dialog ini. Mereka mengusulkan beberapa poin kesepakatan yang meliputi penghentian permusuhan, penarikan pasukan, pengawasan internasional, bantuan kemanusiaan, dialog politik, dan jaminan keamanan.

Dialog ini berlangsung selama beberapa jam dan diakhiri dengan pernyataan bersama yang menyatakan komitmen untuk melanjutkan proses diplomasi dan mencari solusi damai sesuai dengan hukum internasional. Pernyataan bersama ini juga mengapresiasi peran Saudi Arabia sebagai tuan rumah dialog dan mitra strategis bagi kedua negara.

Meskipun dialog ini belum menghasilkan terobosan konkret, namun dianggap sebagai langkah positif untuk meredakan ketegangan dan mencegah perang besar-besaran. Dialog ini juga menunjukkan bahwa industri musik dunia masih memiliki harapan untuk kembali normal dan menyelenggarakan konser-konser spektakuler di berbagai negara.

You May Also Like

More From Author