Putin Balas Dendam Dikarenakan Pelabuhan Gandum Ukraina Diserang

3 min read

Tensi antara Negara Rusia dan Negara Ukraina kembali meningkat setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan serangan udara dan rudal balistik ke fasilitas pelabuhan gandum ukraina yang sangat penting di Odesa di bagian Ukraina selatan, pada hari Selasa dan Rabu malam.

Serangan serangan ini telah merusak berbagai macam infrastruktur yang ada di sekitar pelabuhan gandum ukraina yang menjadi jalur ekspor baham komsumsi gandum Ukraina ke dunia, termasuk terminal gandum dan minyak dan melukai sedikitnya 12 orang.

Dampak Serangan dari Pelabuhan Gandum Ukraina

pelabuhan gandum ukraina
pelabuhan gandum ukraina

Dengan apa yang dilansir C-ES News, Serangan ini merupakan tindakan balas dendam Putin atas kerusakan yang dialami Jembatan Kerch, sebuah jembatan sepanjang 19 kilometer yang menghubungkan Krimea yang dicaplok Rusia pada 2014 dengan daratan Rusia.

Jembatan ini telah diserang oleh pasukan Ukraina sebelumnya pada Senin 18 Juli 2023 kamarin yang mengakibatkan kemacetan lalu lintas dan gangguan listrik. Putin mengecam serangan itu sebagai “tindakan terorisme” dan bersumpah akan membalasnya.

Serangan ini juga bertepatan dengan keputusan Rusia untuk keluar dari partisipasinya dalam Inisiatif Gandum Laut Hitam, sebuah kesepakatan perang yang memungkinkan ekspor gandum Ukraina mencapai banyak negara yang menghadapi ancaman kelaparan.

Kesepakatan ini dibrokeri oleh PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) dan Turki pada bulan Juli 2022 tahun lalu, sebagai bagian dari upaya untuk meredakan konflik antara Rusia dan Ukraina yang telah berlangsung selama tujuh tahun lamanya.

Rusia sendiri yang merupakan produsen gandum terbesar di dunia, mengklaim bahwa kesepakatan itu sangat merugikan kepentingannya karena menghadapi hambatan dalam mengekspor gandumnya akibat sanksi dari negara Barat. Rusia juga tidak senang dengan keputusan Turki untuk mengizinkan Swedia bergabung dengan NATO dengan imbalan janji AS untuk menjual pesawat tempur F-16 kepada Turki.

Akibat Serangan terhadap Odesa ini yang merupakan pusat penting untuk mengekspor gandum, akibatnya banyak menimbulkan berbagai macam kekhawatiran di pasar globalseperti Harga gandum di bursa saham Eropa melonjak 8,2% pada Rabu dari hari sebelumnya, menjadi €253,75 (£219,78) per ton, sementara harga jagung naik sebesar 5,4%.

Kontrak berjangka gandum AS melonjak 8,5% pada Rabu, kenaikan harian tertinggi sejak sesaat setelah invasi Rusia ke Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa serangan-serangan oleh “teroris Rusia” tidak hanya mempengaruhi negaranya tetapi juga stabilitas global. Ia mengatakan bahwa Ukraina membutuhkan lebih banyak sistem pertahanan anti-udara untuk melindungi pelabuhan.

Zelensky juga mengatakan bahwa pemerintahnya sedang mencari cara untuk menjaga koridor agar ekspor gandum tetap mengalir meskipun Rusia meninggalkan kesepakatan tersebut. “Koridor harus aman. Sebenarnya, mengenal Rusia, itu tidak akan aman kecuali PBB mulai bekerja dengan sangat jelas dan tegas di tingkat sekretaris jenderal,” katanya.

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solskyi memperingatkan bahwa jika Ukraina tidak dapat mengekspor makanan yang mereka miliki, “penduduk negara-negara termiskin akan berada di ambang bertahan hidup! Harga gandum akan meningkat, dan tidak semua negara akan mampu membeli produk pertanian yang berarti harga makanan akan naik secara signifikan seperti tepung, sereal maupun daging.”

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock juga telah men-tweet bahwa “Putin tidak hanya meledakkan Inisiatif Gandum Laut Hitam aka tetapi sekarang ia menyerang kota pelabuhan Odesa dengan hujan bom di malam kedua berturut-turut.”

“Dengan melakukan tindakan yang mengerikan ini, ia telah merampok dunia dari harapan gandumyang ada di  Ukraina dan Setiap bomnya juga mengenai orang-orang termiskin di dunia,” katanya.

You May Also Like

More From Author