Buku Pelajaran MTs di Sampang Diduga Berisi Ajaran Menyimpang

2 min read

Delapan buku pelajaran MTs di Sampang, Jawa Timur, diduga mengandung ajaran sesat. Temuan itu disampaikan Kampus Literasi Media Institut Islam Nazhatut Thullab (MLK ​​IAI Nata) Sampang.

“Berdasarkan catatan kami, ada lebih dari 50 topik dalam buku ajar 8 TM yang kami anggap tidak sesuai dengan pedoman,” kata Direktur MLK IAI Nata Sampang di Mokaffi, Senin (8/7/2023).

Mokaffi menyebut 8 buku pelajaran MTs yang materinya dinilai meragukan, beberapa di antaranya sudah diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama RI. Sementara yang lain diterbitkan oleh penerbit nasional. “Dua buku ini diterbitkan Kemendikbud RI, dua terbitan Kemenag RI, tiga terbitan Airlangga, dan satu terbitan Tiga Serangkai,” kata Mokaffi.

Terkait temuan buku menyesatkan tersebut, Mokaffi mengatakan pihaknya telah meneruskannya ke Kantor Kementerian Agama Provinsi Sampang dan sudah mencapai kesimpulan umum terkait perbaikan dokumen. Namun, kata dia, hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut.

“Hasil kajian dengan ormas khusus yang diluncurkan Kementerian Agama saat itu membenarkan adanya kekeliruan. Namun, sejauh ini belum ada tindakan untuk memperbaiki atau menghapus dokumen tersebut. Bukti bahwa buku pelajaran MTs ini masih ada,” kata Mukaffi.

Mokaffi yang juga penanggung jawab kurikulum di Pesantren Gedangan Daleman, Sampang, mengaku telah melimpahkan dugaan penyelewengan buku pelajaran kepada pejabat Kementerian Agama di Sampang.

Tak heran jika Kementerian Agama Sampang mendapat informasi dari Santoos bahwa hari ini mereka akan mengumpulkan para pihak untuk membentuk kelompok bersama yang terdiri dari seluruh pembina MT, Presiden Pokjawas, Presiden dan Wakil Bupati KKMT, Kepala Negara. MT Satker dan MGMP.

Saat itu disepakati ada kesalahan dalam dokumentasi. Namun, tidak ada pelacakan dan dia ditemukan. Selain itu, Santoso juga memastikan timnya akan menindaklanjuti hasil kajian Forum Literasi IAI Nazhatut Thullab.

“Hasil kajian bersama organisasi ahli yang diluncurkan Kemenag saat itu membenarkan adanya kerancuan. Namun, hingga saat ini belum ada tindak lanjut untuk memperbaiki atau menghapus dokumen tersebut. Buktinya buku tersebut masih ada,” kata Mukaffi.

Hingga saat ini, Kemendikbud dan Kemenag belum mengeluarkan pernyataan menanggapi adanya buku pelajaran MTs menyesatkan di Sampang tersebut.  

You May Also Like

More From Author