CPNS Hanya Fokus pada Guru dan Nakes 7 Tahun ke Depan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mengungkapkan Program Rekrutmen Pegawai Negeri Sipil (CASN) Masa Depan periode 2023-2030 akan fokus pada peningkatan kebutuhan SDM pendidikan dan kesehatan. Jasi makin sedikit peluang ikut CPNS.

“Rencana politik pengisian ASN periode 2023-2030 mengacu pada ekspektasi demand di sektor pendidikan dan kesehatan yang pertumbuhannya positif,” kata Anas di akun Instagram Kementerian Peningkatan Bidang Administrasi dan Birokrasi, Jumat (4/8/2019). 2023).

Adapun untuk skema rekrutmen tenaga keteknikan fungsional berdasarkan industri prioritas nasional dan potensi daerah, kata dia, akan menggunakan skema rekrutmen zero growth. Artinya hanya akan bertanggung jawab untuk merekrut karyawan berdasarkan jumlah karyawan yang pensiun.

Untuk perekrutan CPNS staf teknik operasional, model perekrutan selama tujuh tahun ke depan menggunakan model pertumbuhan negatif. Artinya jumlah pegawai yang bekerja pada bidang kegiatan ini akan lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah pegawai yang pensiun.

“Untuk membangun tim teknik, gunakan model pertumbuhan negatif atau mempekerjakan lebih sedikit karyawan baru daripada jumlah karyawan yang pensiun,” kata Anas.

Untuk tahun 2023 saja, Kementerian PANRB dan Biro telah menetapkan 572.496 calon Badan Penyelenggara Negara (CASN) per 1 Agustus 2023. Jumlah ini terkait dengan pembentukan 72 instansi pemerintahan pusat, yakni 78.862 ASN dan pemerintah daerah 493.634 ASN.

Alokasi pelatihan CASN untuk otoritas pusat adalah 28.903 untuk CPNS dan 49.959 untuk PPPK. Untuk pemerintah daerah ditetapkan 296.084 PPPK guru, 154.724 PPPK tenaga kesehatan dan 42.826 PPPK teknis. Proses seleksi akan dimulai pada September 2023.

“Kami pastikan semuanya fair, tidak bisa dibiarkan. Kami berharap ASN bisa menciptakan pertunjukan yang berdampak yang bisa dirasakan masyarakat, sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo,” ujar Anas dalam siaran persnya. 

Pedoman Kebijakan CPNS

Anas mengatakan ada beberapa pedoman kebijakan rekrutmen ASN tahun 2023. Pertama, fokus pada layanan dasar dengan guru dan staf medis. Kedua formasi ini adalah yang paling luas. “Hampir 80% pelatihan pada tahun 2023 adalah untuk guru dan petugas kesehatan,” kata Anas.

Arah kebijakan kedua adalah menciptakan peluang rekrutmen bagi talenta digital dan ilmuwan data. Ketiga, pengurangan perekrutan menjadi pelatihan akan dipengaruhi oleh transformasi digital. Anas menambahkan, pemerintah juga telah memerintahkan rekrutmen ASN pada 2023 untuk melengkapi penataan pegawai non-ASN atau biasa disebut tenaga honorer. Jumlah pekerja non-ASN yang terdaftar pemerintah sebanyak 2,3 juta orang dan saat ini sedang dalam proses audit BPKP dengan BKN.

“Karena mereka sudah mengabdi. Untuk rekrutmen CPNS 2023 ini, 80% calon non-ASN dan 20% calon umum,” kata Anas.

Sebelum penetapan tersebut, Departemen PANRB telah merancang kebutuhan 1.030.751 ASN untuk rekrutmen tahun 2023 melalui Keputusan Menteri PANRB Nomor 386 tentang Kebutuhan Nasional Pegawai ASN Tahun 2023. Namun, beberapa instansi tidak memberikan pelatihan, termasuk beberapa pemerintah daerah yang tidak mengoptimalkan proposal pelatihannya.

Berdasarkan data per 31 Juli 2023, jumlah peraturan dari usulan 72 departemen dan cabang hingga 6 departemen dan cabang tidak mengajukan. Sementara itu, 524 pemda telah menawarkan dan 22 instansi belum. 

You May Also Like

More From Author