Inilah 2 Alasan IMF Pangkas Proyeksi Ekonomi Global 2023

3 min read

Prediksi Dana Moneter Internasional (IMF) mengindikasikan Proyeksi Ekonomi Global diperkirakan hanya mencapai 2,8 persen pada tahun 2023 akibat tekanan yang timbul dari ketidakstabilan di sektor keuangan. Proyeksi ini menunjukkan penurunan dari pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,4 persen yang terjadi pada tahun 2022.

Pangkas Proyeksi Ekonomi Global ini mencerminkan ketidakpastian yang semakin meningkat dalam perekonomian dunia, terutama akibat gejolak yang terjadi di sektor finansial. Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang proyeksi ekonomi global ini simak penjelasan kami dibawah ini.

Menganalisis Awal Proyeksi Ekonomi Global yang Turun Menjadi 2,8 %

Proyeksi Ekonomi Global
Proyeksi Ekonomi Global

Proyeksi awal pertumbuhan ekonomi global telah direvisi turun menjadi 2,8 persen untuk tahun ini, mengalami perbedaan signifikan dari tingkat pertumbuhan ekonomi global sebelumnya yang mencapai 3,4 persen pada tahun sebelumnya.

Lebih lanjut, Dana Moneter Internasional (IMF) memberikan prediksi bahwa pada tahun 2024, pertumbuhan ekonomi global diharapkan mencapai 3 persen.

IMF mengambil asumsi dasar yang lebih rendah untuk perkiraan pertumbuhan global tahun ini sebagai hasil dari gejolak finansial yang berdampak besar, terutama setelah terjadinya kegagalan di sejumlah bank AS seperti Silicon Valley Bank (SVB), Signature Bank, serta penjualan paksa yang melibatkan Credit Suisse.

Selain itu, penurunan ini juga tercermin dalam kinerja lemah di sejumlah negara besar, termasuk Jepang, Jerman, India, dan Brasil, yang berbanding terbalik dengan kinerja yang lebih kuat di Amerika Serikat serta kontraksi ekonomi di Inggris.

IMF juga memproyeksikan ekspektasi kondisi keuangan yang lebih ketat di tahun ini. Prediksi IMF didominasi oleh risiko tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Termasuk potensi kenaikan inflasi, eskalasi konflik di Ukraina dan berbagai skenario buruk lainnya yang dapat memicu penarikan pinjaman, penurunan pengeluaran rumah tangga, serta perpindahan ke aset-aset safe haven.

Meskipun IMF melakukan pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi, organisasi ini tetap memberikan dorongan kepada negara-negara untuk mengambil langkah-langkah dalam menekan laju inflasi. Dalam laporan Stabilitas Keuangan Global, IMF memberikan peringatan mengenai gabungan kerentanan yang dapat membahayakan stabilitas pasar keuangan.

Beberapa Alasan IMF Pangkas Pertumbuhan Ekonomi Global 2023 Menjadi 2,8 Persen

Dana Moneter Internasional (IMF) telah mengumumkan penurunan drastis dalam pertumbuhan ekonomi global untuk tahun 2023, dengan angka yang direvisi turun menjadi hanya 2,8 persen. Perubahan ini telah menarik perhatian banyak kalangan dan memunculkan pertanyaan tentang alasan di balik langkah tersebut.

Berikut adalah tiga alasan utama yang diungkapkan oleh IMF terkait pemangkasan proyeksi ekonomi global ini:

  1. Tantangan Sektor Finansial yang Memuncak

Salah satu faktor utama yang berkontribusi pada penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi global adalah meningkatnya tantangan dalam sektor finansial. Fluktuasi pasar yang signifikan, volatilitas aset, dan risiko krisis keuangan telah menciptakan ketidakpastian yang berdampak negatif pada prospek pertumbuhan ekonomi global.

  1. Kesenjangan Pemulihan Regional yang Menonjol

Ketidakmerataan dalam pemulihan ekonomi antar wilayah menjadi faktor lain yang berkontribusi pada pemangkasan proyeksi IMF. Beberapa negara dan wilayah telah mengalami pemulihan ekonomi yang lebih cepat dan kuat, sementara yang lain masih terjebak dalam tantangan yang lebih besar.

Meskipun perubahan proyeksi ini menggambarkan tantangan yang signifikan dalam perekonomian global, IMF menegaskan komitmennya untuk terus bekerja sama dengan negara-negara anggota dan lembaga-lembaga internasional lainnya dalam mengatasi hambatan-hambatan tersebut.

Akhir Kata

Dalam menghadapi pemangkasan Proyeksi Ekonomi Global untuk tahun 2023 menjadi 2,8 persen, tantangan-tantangan yang dihadapi oleh perekonomian dunia menjadi semakin kompleks.

IMF dengan tegas menunjukkan komitmen untuk terus berkolaborasi dengan negara-negara anggota dan lembaga-lembaga internasional guna mengatasi risiko dan hambatan yang ada. Penyataan іnі tеlаh dі lаnѕіr dаrі C-Es Nеwѕ.

You May Also Like

More From Author