Belakangan ini, gaya hidup Slow Living menjadi salah satu topik hangat yang diperbincangkan masyarakat. Cara hidup seperti ini memungkinkan seseorang untuk menikmati proses kehidupan setiap saat. Slow living adalah metode atau cara hidup yang premisnya adalah menjalani hidup yang lebih bermakna.

Hal ini memungkinkan para pelaku Slow Living untuk hidup lebih santai dan sederhana, namun tetap fokus pada apa yang mereka lakukan. Namun, ada pro dan kontra terhadap gaya hidup ini, karena banyak orang mengasosiasikan gaya hidup ini dengan orang yang aman secara finansial.

Sekilas Tentang Gaya Hidup Slow Living

Slow Living
Slow Living

Pѕіkоlоg klinis Arnоld Lukіtо mеngаtаkаn gауа hіduр іnі sebenarnya bіѕа dіlаkukаn оlеh siapa ѕаjа. Namun, ia juga tidak heran jika ada orang yang beranggapan bahwa gaya hidup ini lebih cocok untuk orang yang sudah mapan. ini untuk mereka yang punya uang. Slоw living аkhіrnуа dіlіhаt ѕеbаgаі cara hіduр еkѕkluѕіf bаgі mеrеkа уаng punya uаng.

Menurutnya, cara hidup seperti ini bisa dilakukan oleh masyarakat dengan latar belakang ekonomi yang beragam. Bahkan, katanya gaya hidup ini bisa menghilangkan tekanan hidup sehari-hari dengan menghargai apa yang Anda miliki dan membuat Anda bahagia.

Gaya Hidup Slow living Cenderung Orang Menjadi Malas

Gaya hidup Slow Living  yang cenderung santai sering disalahartikan sebagai kemalasan. Padahal cara hidup seperti ini justru membuat seseorang lebih rajin dalam melakukan apa yang dilakukannya.“Bahkan menurut saya, orang yang hidup Slow Living  terkadang jauh lebih rajin daripada orang pada umumnya yang suka terburu-buru, ingin cepat, harus menikah

Mereka sebenarnya menghargai waktu mereka, mereka menghargai hidup mereka, apa yang mereka lakukan benar-benar sadar di sana.Sari mencontohkan, gaya hidup lesu ini bukan berarti membuat seseorang menjadi malas, melainkan membuat seseorang lebih memperhatikan sesuatu sehingga apa yang dihasilkannya bisa berkualitas.

Manfaat Gaya Hidup Slow Living Untuk Kesehatan Mental

Beberapa manfaat gaya hidup kesehatan mental jika anda ingin mengetahui lebih lanjut simak berikut ini.

  1. Kurangi stres

Slow living mendorong seseorang untuk mengurangi pekerjaannya agar tidak terdesak dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengurangi tekanan aktivitas berlebihan, seseorang mungkin mengalami penurunan tingkat stres, kekhawatiran, dan ketegangan emosional.

  1. Fokus pada momen saat ini

Berfokus pada saat ini dan pengalaman yang sedang berlangsung membantu meningkatkan kesadaran. Ini membantu mengurangi kecemasan tentang masa depan dan kenangan masa lalu yang bisa membuat stres.

  1. Penyembuhan dan Pemulihan

Gaya hidup Slow Living  menawarkan seseorang kesempatan untuk benar-benar beristirahat dan pulih.Apalagi di tengah kehidupan yang seringkali penuh dengan tuntutan dan aktivitas yang serba cepat, gaya hidup yang serba Slow Living  memberikan waktu untuk menenangkan pikiran dan mengistirahatkan tubuh.

  1. Kreativitas dan inspirasi

Pіkіrаn ѕеѕеоrаng dараt lеbіh mudah mеnеmukаn іnѕріrаѕі dan mеnсірtаkаn іdе-іdе kreatif dеngаn mеnghаbіѕkаn lеbіh bаnуаk wаktu untuk mеrеnung. Seiring dengan perasaan lega dari tekanan waktu, itu juga bisa menjadi terapi yang bagus untuk mengatasi stres dan kecemasan.

  1. Meningkatkan Kebahagiaan dan Kepuasan

Seseorang dapat mengalami kebahagiaan yang lebih otentik dengan menjalani kehidupan yang lebih penuh perhatian dan menghargai momen-momen kecil.

Akhir Kata

Gaya hidup Slow Living dapat membantu mengurangi kecenderungan untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain, terutama media sosial yang membuat stres. Ini membantu mengurangi perasaan tidak mampu atau tidak berharga. Itulah yang bisa kami sampaikan semoga bermanfaat bagi anda. Penyataan іnі tеlаh dі lаnѕіr dаrі C-Es Nеw.

 

You May Also Like

More From Author