Rilis Film Nyantrik, Ditjen Kebudayaan Ajak Belajar Wayang

2 min read

Direktorat Kebudayaan Kemdikbud menayangkan perdana film Nyantrik di Gedung Kesenian Ki Narto Sabdo, Kota Semarang pada Senin, 7 Agustus 2023. Serial tersebut akan tayang di kanal Indonesian culture.tv.

Dengan tema “Saat Anak Muda Belajar dari Panggung Wayang Orang”, Nyantrik seharusnya menjadi program kolaborasi antara perwakilan generasi muda dengan dalang. Kata “nyantrik” sendiri berasal dari kata Jawa Kuno yang berarti belajar atau belajar. Hilmar Farid, Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengatakan: “Dalam pembuatan miniseri ini ditekankan prinsip dasar nyantrik.

“Menurut filosofi nyantrik, cantrik (siswa) dilatih tidak hanya untuk melihat dan meniru apa yang didemonstrasikan oleh pembimbingnya, tetapi juga untuk memahami secara mendalam esensi dari apa yang mereka pelajari,” jelasnya. .

Hilmar menambahkan, “Program strategis Indonesiaana.TV akan memainkan peran penting dalam pengembangan dan pemanfaatan budaya. Sebagai platform media, Indonesiana.TV adalah jembatan antara kesenian tradisional dengan generasi sekarang.”

Pementasan film Nyantrik diawali dengan adegan pertama Dewabrata atau Bisma mengusir Dewi Amba. Pemutaran perdana film tersebut dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Direktur Kebudayaan Kemdikbud Hilmar Farid dan Direktur Film, Musik dan Media, Dirjen Kebudayaan Ahmad Mahendra

Sinopsis FilmNyantrik

Film Nyantrik merupakan serial yang menggambarkan proses pembelajaran sembilan aktor dan aktris Indonesia di empat sanggar wayang orang yang masih eksis di Indonesia, yaitu Wayang Orang (WO) Bharata Jakarta, WO RRI Surakarta, WO Sriwedari Surakarta dan WO Ngesti Pandowo Semarang. 

Disutradarai oleh Lasja F. Susatyo, Nyantrik menampilkan aktris muda Kelly Tandiono, Samo Rafael, Clara Bernadeth, Karina Salim, Ravil Prasetya, Omara Esteghlal, Tatyana Akman, Cindy Nirmala dan Daniel Adnan sebagai artis cantik.

Mereka pernah belajar dan mendalami Mahabarata dari para empu seperti Kenthus Ampiranto dari Wayang Orang Bharata Jakarta, Ali Marsudi dari Wayang Orang RRI Surakarta, Wasi Bantolo mengajar di ISI Surakarta, Agus Prasetyo dari Wayang Orang Sriwedari Surakarta dan Nanang Hape sebagai dalang dan penulis skenario.

Miniseri Nyantrik ini dibuat dengan harapan dapat menjadi jawaban atas keresahan akan adanya gap yang begitu besar antara seni klasik tradisional dan generasi muda.

Penciptaan film nyantrik pada awalnya dimaksudkan untuk menyampaikan isi tradisi dalam bahasa masa kini. Cuplikan dari epos Mahabrata dan Ramayana sarat dengan petuah bijak yang dikemas dalam cover yang menarik dan menghibur dengan perpaduan teknologi visual namun seni vintage yang halus. 

You May Also Like

More From Author