Lewat dari lebih 9 bulan menunggu, konser We All Are One Indonesia yang sebelumnya sempat tertunda akan kembali digelar. Penyelenggara konser, Red Angel, telah mengumumkan bahwa konser tersebut akan kembali digelar tahun ini.
Red Angel Support Group, CEO Korea Park Jai Hyun mengatakan kabar konser comeback K-POP We All Are One Indonesia tak lepas dari pengungkapan kebenaran di balik kekacauan yang berujung pada nama CEO tersebut. dalam kasus dugaan penipuan.
“Kami pasti akan menggelar konser We All Are One Indonesia lagi untuk para penggemar K-POP Indonesia yang telah membantu kami membayar kembali kehormatan selama ini,” kata Park Jai Hyun dalam keterangan tertulis, Kamis (3/8/2019).
“Pada paruh kedua tahun ini, 12 tim Idola K-POP, termasuk Idola K-POP yang aktif, diharapkan tampil selama 4 bulan ke depan. Dan saya masih di Indonesia untuk itu,” lanjut Park.
Park juga menceritakan bagaimana dia akhirnya mengungkap kebenaran di balik kasus yang menimpanya beberapa bulan lalu. Ia pun menjelaskan mengapa konser K-pop terbesar di Indonesia itu akhirnya ditunda.
“Meskipun kebenaran ini terlambat terungkap, sudah 8 bulan sekarang. Insiden ‘Let’s Love Indonesia We All Are One K-POP Concert’ sedang dipromosikan secara luas di Jakarta, Indonesia pada bulan November tahun ini. Harus dibatalkan karena penipuan terencana yang dilakukan oleh otoritas lokal.”
“Pelakunya adalah orang Korea-Indonesia yang mengaku sebagai agen lokal, pekerja dari perusahaan acara Indonesia, dan pekerja dari perusahaan tiket, yang kemudian dengan sengaja mendekati mereka, melaporkan laporan tersebut dan menangkap kami karena melanggar undang-undang imigrasi, mencuri uang dan penjualan kami
Bahkan menghubungi keluarga Korea sebagai kedok untuk membebaskan kami melalui penipuan suara,” lanjut Park. Park juga meminta maaf atas kesalahannya yang menyakiti banyak orang.
Dia juga mengakui bahwa dia adalah korban konser We All Are One Indonesia yang ditipu oleh skrip scam yang diatur oleh scammer, yang secara tidak sengaja menyebabkan dia melanggar undang-undang imigrasi setempat, yang merupakan skenario yang diinginkan pelaku.
“Itu adalah kesalahan kami karena kami terlalu mempercayai penipu. Dan secara ajaib, semua kebenaran tentang kejahatan terungkap dengan bantuan penggemar K-POP Indonesia dan seorang biksu lokal, yang mengatakan bahwa ini adalah kasus langka yang diselidiki oleh polisi investigasi,” katanya.
Konser tersebut awalnya merupakan proyek besar yang digelar pada 10 hingga 12 November tahun lalu di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Indonesia, menampilkan 12 idol KPOP ternama bahkan memilih beberapa idol K-POP dari Indonesia.
Selain itu, konser ini juga merupakan konser mengikuti program amal global yang diselenggarakan oleh grup pendukung Korea Red Angel, yang telah bekerja sama dengan Salvation Army selama 8 tahun berturut-turut dan dipercaya publik saat menjalin hubungan kerjasama pra-pembiayaan dengan The Bank. Mandiri, bank global, adalah yang terbesar di Indonesia.
“Ketika semua ini terjadi, saya benar-benar merasa mental terganggu dan tidak berdaya, namun pada akhirnya saya memutuskan untuk menunda sementara konser We All Are One Indonesia dan segera menghubungi 9 perusahaan manajemen idol KPOP yang telah menyiapkan perjalanan ke Indonesia untuk meminta maaf dan meminta pengertian mereka atas kejadian tersebut,” kata Mr. Park.
+ There are no comments
Add yours