Sophie Lee, seorang model dan mantan penari yang kisahnya viral di media sosial setelah wajahnya terbakar setelah bermain penari api, buka-bukaan tentang pengalaman hidupnya. Sophie menceritakan bagaimana dia hidup selama lima tahun setelah kejadian mengerikan itu.
Wanita asal Inggris itu menampilkan tarian asap api di AS pada 2018. Sayangnya, AC di ruangan itu terlalu keras, api di malam hari membakar rahang, dagu, dan dadanya.
Sophie Lee mengatakan perjalanan untuk menyembuhkan luka fisik dan emosionalnya sulit. “Merendahkan hati. Kadang damai. Kadang juga menguji egoku,” akunya pada Tyla.
Dia berkata bahwa tanpa membunuh egonya, dia tidak akan belajar tentang dirinya sendiri dan bisa menjadi wanita dengan energi luar biasa yang sudah dia miliki.
Tidak hanya harus berurusan dengan bekas luka. Sophie Lee mau tidak mau menerima kenyataan pahit bahwa lukanya telah berubah menjadi tumor keloid.
Saat itu, belum ada obat untuk keloid. Alhasil, kondisi Sophie dijadikan studi kasus bagi para dokter di seluruh dunia. Tapi karena Sophie adalah “kelinci percobaan”, dia harus bersedia mengambil resiko apapun.
“Ini adalah percobaan, ini bukan cara yang terbukti untuk membantu. Ada tiga hal tentang ini; ini bisa berhasil dan hasil yang kita inginkan adalah tumor akan mengelupas dan meninggalkan kulit baru, atau bisa tumbuh kembali, dan itu bisa menjadi lebih buruk, atau mati,” kata Sophie Lee kepada The Sun.
Selanjutnya Sophie memutuskan untuk menjalani operasi. Setelah itu, ia melanjutkan kemo yang telah ia lakukan selama satu setengah tahun.
Sophie berharap tumornya tidak kambuh lagi. Namun selain bekas luka yang terlihat jelas, ada patah hati yang masih menghantuinya hingga saat ini.
“Itu satu hal yang memberi saya kesulitan besar,” kata Sophie Lee, model berusia 28 tahun itu.
+ There are no comments
Add yours